Bidang Sastra
#KUMPULAN PUISI#
Tekad
Menyatu
Ketika kupaksa mata ini
terpejam
Namun hati ini terus becerita
Bicara tentang
kehidupan
Tentangsang surya yang
telah tenggelam
Kehidupan adalah
berenang
Sedang tenggelam adalah
masa lalu
Akhir tak selalu
berarti kebahagiaan
Awal tak selalu berarti
kepahitan
Namun pertengahan Harus
berarti perjuangan !
Kan kucari jarum
keberhasilan
Walau harus mengukir
peluh
Sungguh, raga inilah
harus mengejarnya
Sebelum fajar di ufuk
timur menjelang
Kupastikan jarum telah
kugenggam
Demi kepuasan batin
diri sendiri
Yuli Prastyawan
Dimensi
Waktu
Gelap malam penuh
keheningan
Menebarkan bibit-bibit
imaji
Menyibakkan kelambu
galau dihati
Ketika hidup dibina
perasaan
Gelisah hati jadi
pijakan
Satu-persatu masa lalu
menjemput
Akalpun pergi tak
berpesan
Bak masuk dimensi waktu
semu
Saatku menyadari
semuanya
Aku membujur di dipan
khayalan
Penuh nafsu
Masuk lorong waktu
Dengan manis pahit masa
lalu
Yuli Prastyawan
Kelak,
Kubeli mulut itu
Ketika emosi bercampur
benci
Ucapan panas menyayat
hati
Teraduk mengusik
tentramnya nurani
Untuk apa berpendidikan
tinggi?
Ucapan yang bagi sang
empunya ringan diucapkan
Namun untukku, ucapan
itu
Membuat batinku
merinding
Layaknya api tersiram
air
Suatu saat mulut itupun
aku beli
Mulut itu harus
berlutut didepanku
Mulut yang harus
bergetar melihat masa depan
Yah... masa depanku
bukan mereka
Kelak, Kubeli mulut itu
Yuli Prastyawan